Jumat, 22 Mei 2009

EMPING MENES

Hampir semua orang mengenal emping, karena ‘kerupuk’ yang terbuat dari biji melinjo yang ditumbuk hingga tipis ini dapat ditemukan dimana-mana. Tetapi Emping yang dihasilkan dari Menes, salah satu kecamatan di Kabupaten Pandeglang, berbeda dengan emping yang dihasilkan dari daerah lain pada umumnya. Selain rasa yang renyah karena pengolahannya, faktor kondisi tanah daerah Pandeglang umumnya memiliki unsur hara yang tinggi sehingga menghasilkan buah melinjo dengan kualitas baik. Bila diolah menjadi emping akan menghasilkan emping yang beraroma khas dan berkualitas tinggi.

PD. Sari Jaya Group, yang didirikan pada tahun 1956 oleh H. Jasari (alm), adalah Perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan dan penjualan Emping. Perusahaan ini terletak di Kampung Bojong Canar, Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang, kurang lebih 31 kilometer dari kota Pandeglang ke arah Labuan. Perusahaan ini memproduksi olahan melinjo menjadi emping dan Ceprek/keceprek (ceplis). Ada 3 rasa yang dapat dinikmati : manis, pedas, dan gurih.

Menurut Hasan, salah seorang anak Haji Jasari, penerus usaha emping ini, kualitas emping dipilah menjadi 4 tingkatan berdasarkan hasil penyortiran buah melinjo yang diterima dari pengrajin emping hasil binaan perusahaan tersebut. Harga bervariasi, berdasarkan kualitas emping. Kisaran harga antara 25 ribu rupiah sampai 28 ribu rupiah perkilogram, sedangkan untuk Ceplis (keceprek) sekitar 27 ribu rupiah sampai dengan 35 ribu rupiah. Hasil produksi PD. Sari Jaya Group dapat ditemukan di pasaran dengan Merek Cula Satu, dikemas dengan wadah plastik atau memakai Toples. Tapi yang paling dicari oleh pembeli adalah Naga Emping atau Teng-Teng/Ting-Ting Emping. Promosi emping ini telah sampai ke Singapura, Malaysia, Perancis, Belanda, Taiwan. Cina, Vietnam, bahkan India.

Bagi yang menyukai penganan emping ini, agar tidak menimbulkan asam urat, Pak Hasan memberikan tips, yakni dengan sering meminum jeruk nipis.